Muslim Tionghoa Palembang

Kenapa rata-rata orang Palembang itu berkulit putih or kuning langsat dan bermata sipit? Nah, artikel dari berita online detik.com ini cukup menjelaskan duduk perkara sebenarnya :). Selamat menyimak:


“Pembauran Muslim Tionghoa dengan Melayu dan Jawa ini yang kemudian melahirkan etnis Palembang yang dikenal saat ini,” kata Abdul Azim Amin, sejarawan dari IAIN Raden Fatah Palembang. Abdul Azim Amin yang biasa dipanggil ‘Cek Ajim’ ini merupakan keturunan Chu Yu-chien atau Zhu Yujian, pendiri kampung muslim Tionghoa yakni Saudagar Kocing di 3-4 Ulu Palembang.

Menurut Cek Ajim, tradisi Muslim Tionghoa yang bermazhab Hanafih sampai saat ini masih memengaruhi tradisi muslim di Nusantara, khususnya di Palembang, seperti peringatan orang meninggal dunia; tiga hari, tujuh hari, atau 40 hari. Tradisi ini sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Tionghoa yang sangat menghormati para leluhurnya.

Pengaruh lainnya yakni seni kaligrafi yang menghiasi rumah maupun peralatan rumah tangga, pakaian, rumah, makanan, tabib atau pengobatan, masjid, termasuk pula tempat pemakaman. Dapat dikatakan hampir semua arsitektur masjid tua di Palembang sangat dipengaruhi oleh arsitektur Tiongkok. Seperti dilihat dari gubahnya, kaligrafi, maupun tiang, pintu dan jendelanya. Masjid-masjid tua itu seperti Masjid Agung, Masjid Lawang Kidul, Masjid Suro, dan Masjid Ki Marogan.

“Jadi kalau ditanya yang mana Muslim Tionghoa itu, ya dapat dikatakan wong Palembang asli itulah Muslim Tionghoa,” kata Cek Ajim.


silahkan lanjut dsini..

Tinggalkan komentar